CHAPTER 10 - JUST IN TIME AND BACKFLUSH COSTING

JUST IN TIME

Just-In-Time (JIT) adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. Semua bahan baku dan komponen sebaiknya tiba di lokasi kerja pada saat dibutuhkan (tepat waktu). Produk sebaiknya diselesaikan dan tersedia bagi pelanggan disaat pelanggan menginginkannya.

Aspek yang paling mencolok dari JIT adalah usaha untuk mengurangi persediaan barang dalam proses (WIP) dan bahan baku. Kebanyakan tulisan mengenai JIT berkonsentrasi pada satu aspek ini, yang disebut dengan produksi tanpa persediaan (stockless production) , produksi ramping (lean production), atau produksi dengan persediaan nihil (zero inventory production). Dalam JIT, wewenang untuk memroduksi suatu komponen di suatu lokasi kerja didasarkan pada kebutuhan atas komponen tersebut di lokasi kerja berikutnya dalam lini produksi tersebut. 

JIT yang ideal bertujuan untuk mengeliminasi persediaan WIP dalam jumlah besar disimpan di banyak komponen sesuai kebutuhan. JIT merupakan kasus khusus dari kuantitas pemesanan ekonomis (economic order quantity - EOQ) dalam jumlah yang sangat kecil. Tujuan akhir JIT adalah ukuran batch sama dengan satu unit. JIT berusaha mengurangi persediaan karena persediaan dipandang sebagai pemborosan. Persediaan mencerminkan sumber daya yang tidak digunakan dan dapat menyebabkan terjadinya pemborosan lainnya. Tetapi tujuan mengurangi persediaan ke titik nol hanya mungkin dicapai dalam kondisi berikut :
- Biaya dan waktu persiapan yang rendah atau tidak signifikan
- Ukuran Lot sama dengan satu
- Waktu tunggu minimum atau hampir seketika
- Beban kerja yang seimbang dan merata
- Tidak ada interupsi karena kehabisan persediaan, kualitas yang buruk, pemeliharaan mesin yang tidak sesuai jadwal, perubahan spesifikasi, atau perubahan lain yang tidak terencana.

Konsep persediaan sama dengan nol mengandung arti tingkat kesempurnaan yang umumnya tidak dapat dicapai. Tetapi JIT menstimulasi perbaikan konstan dalam kondisi lingkungan yang menyebabkan terjadinya penumpukan persediaan. Pengurangan persediaan secara kontinu dicapai melalui proses-proses berikut :
1. Persediaan dikurangi sampai suatu masalah ditemukan dan diidentifikasikan
2. Sekali masalah sudah didefinisikan, tingkat persediaan dinaikkan untuk menyerap dampak dari masalah ini dan agar sistem dapat beroperasi dengan lancar
3. Masalah tersebut dianalisis dan cara-cara praktis diidentifikasi untuk mengurangi atau menghilangkan masalah.
4. Sekali masalah telah dikurangi, atau dihilangkan, tingkat persediaan dikurangi lagi sampai masalah berikutnya ditemukan dan diidentifikasi
5. Langkah 2 sampai 4 diulangi hingga pada tingkat persediaan minimum yang paling mungkin untuk dicapai

Dengan cara ini, pengurangan persediaan mengungkapkan masalah dan menstimulasi pencarian cara-cara praktis guna menyelesaikannya, sehingga perbaikan secara kontinu dapat dilakukan untuk mengeliminasi pemborosan. Pengurangan tingkat persediaan juga memengaruhi kecepatan pemrosesan, atau kecepatan dengan mana suatu tugas atau unit melewati sistem.  



BACKFLUSHING

Backflushing merupakan pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi dari aliran biaya manufaktur. Hal ini dapat diterapkan ke sistem JIT yang sudah mapan dimana velositas begitu tinggi sedemikian rupa sehingga akuntansi tradisional tidak lagi praktis. Baik perhitungan biaya berdasarkan pesanan, maupun perhitngan biaya berdasarkan proses. Jika waktu antara penerimaan bahan baku dan penyelesaian produk berkurang menjadi beberapa jam, maka kegunaan dari penelusuran biaya WIP secara hati hati dapat dipertanyakan karena dua alasan :

1. Waktu siklus total yang hanya beberapa jam berarti bahwa jumlah WIP di setiap waktu adalah kecil. Akibatnya, pembebanan biaya secara akurat ke persediaan WIP yang kecil pada umumnya menjadi sesuatu yang remeh, baik untuk pelaporan keuangan maupun untuk pengendalian WIP. Untuk pelaporan keuangan, estimasi biaya akhir periode adalah memadai jika persediaannya sangat kecil. Untuk pengendalian persediaan WIP yang bergerak cepat, digunakan ukuran fisik dan observasi visual.

2. Meskipun jika seorang manajer ingin menelusuri biaya WIP secara hati-hati dalam situasi semacam ini, hal tersebut mustahil untuk dilakukan dengan teknologi pemrosesan data yang ada sekarang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 5 & 6 - PROCESS COSTING

CHAPTER 1 - MANAJEMEN, KONTROLER, DAN AKUNTANSI BIAYA

CHAPTER 7 - THE COST OF QUALITY