CHAPTER 12 & 13 - FACTORY OVERHEAD
Konsep Dasar Overhead Pabrik
Actual FOH and Applied FOH
Pada akhir bulan atau tahun, overhead pabrik dibebankan dan overhead pabrik aktual dibandingkan. Overhead pabrik aktual (actual factory overhead) adalah jumlah biaya tidak langsung terjadi, sementara overhead pabrik dibebankan (applied factory overhead) adalah jumlah biaya yang dialokasikan ke output.
Konsep Dasar Departementalisasi
Departementalisasi dari overhead pabrik, berarti membagi pabrik ke dalam segmen-segmen yang disebut departemen, yang menjadi tujuan pembebanan biaya overhead. Untuk tujuan akuntansi, pembagian suatu pabrik ke departemen-departemen yang terpisah untuk menghasilakan perhitungan biaya produksi yang lebih baik dan meningkatkan pengendalian yang bertanggung jawab atas biaya overhead.
Departementalisasi memfasilitasi akuntansi pertanggungjawaban dan pengendalian atas biaya overhead dengan cara membuat setiap manajer departemen bertanggungjawab atas biaya tersebut. Biaya yang berasal dari dalam seuatu departemen diidentifikasikan dengan individu yang bertanggung jawab untuk departemen tersebut.
Perbedaan Departemen Produksi dan Departemen Jasa
Departemen produksi (producing departement) menghasilkan produk dengan mengubah bentuk atau sifat dari bahan baku atau dengan merakit komponen. Departemen Jasa (service departement) memberikan pelayanan yang berkontribusi secara tidak langsung terhadap produksi produk tetapi tidak mengubah bentuk, rakitan, maupun sifat dari bahan baku.
Biaya Langsung Departemental
Overhead pabrik terdiri atas semua biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke pesanan atau produk tertentu. Tetapi dalam membebankan biaya ke departemen, adalah penting untuk mengingat bahwa departemen cenderung menjadi area yang relatif besar dalam suatu perusahaan. Akibatnya banyak biaya overhead pabrik dapat ditelusuri secara langsung ke departemen tertentu. Biaya ini disebut biaya langsung departemental (direct departemental cost).
Mayoritas dari biaya overhead langsung departemental dapat dibagi ke dalam kategori-kategori berikut :
1. supervisi, tenaga kerja tidak langsung, dan lembur
2. tunjangan tenaga kerja
3. bahan baku tidak langsung dan perlengkapan
4. perbaikan dan pemeliharaan
5. penyusutan dan sewa peralatan
Kategori-kategori ini pada umumnya dapat diidentifikasikan langsung dengan departemen asalnya, tanpa memedulikan apakah departemen tersebut adalah departemen produksi atau departemen jasa.
Biaya Tidak Langsung Departemental
Biaya seperti listrik, penerangan, sewa, dan penyusutan atas bangunan pabrik, apabila digunakan oleh semua departemen, tidak dibebankan langsung ke suatu departemen tertentu. Biaya ini tidak berasal dari departemen tertentu mana pun. Biaya ini terjadi untuk memberikan manfaat bagi semua departemen, sehingga biayanya dialokasikan ke semua departemen.
Alokasi harus didasarkan pada salah satu daftar berikut :
1. Ukuran konsumsi dari suatu sumber daya
2. Ukuran output
3. Pengganti yang mencerminkan sumber daya yang dikonsumsi
Perhitungan Departement Overhead Rate
Untuk kemudian, overhead pabrik biasanya dibebankan berdasarkan jam mesin, jam tenaga kerja langsung, atau biaya tenaga kerja langsung, ketika hanya satu tarif overhead yang digunakan untuk pabrik tersebut secara keseluruhan. Tetapi, penggunaan tarif departemental mengharuskan pertimbangan yang berbeda untuk setiap overhead departemen produksi. Hal ini sering kali menghasilkan dasar yang berbeda untuk departemen yang berbeda seperti tarif per jam tenaga kerja langsung untuk suatu departemen lain.
Oleh karena pada akhirnya semua overhead pabrik, baik yang berasal dari departemen produksi maupun dari departemen jasa, akan dialokasikan ke departemen produksi, penetapan tarif overhead departemental mencakup langkah-langkah berikut :
1. Estimasikan total overhead departemental dari departemen produksi dan departemen jasa pada tingkat aktivitas yang diperkirakan. Tentukan, jika mungkin, sifat tetap dan variabel untuk setiap kategori biaya.
2. Buat suatu survei (dengan pengukuran atas semua dasar alokasi) dengan tujuan untuk mendistribusikan biaya overhead tidak langsung departemental dan biaya departemen jasa.
3. Estimasikan total overhead tidak langsung departemental (seperti listrik, bahan bakar, air, penyusutan gedung, pajak properti, dan asuransi kebakaran) pada tingkat aktivitas yang dipilih dan dialokasikan biaya-biaya tersebut ke departemen-departemen.
4. Distribusikan biaya departemen jasa ke departemen yang memeroleh manfaat dari jasa tersebut.
5. Hitung tarif overhead departemental.
Mendistribusikan Biaya Departemen Jasa
Metode Langsung
Di beberapa perusahaan, biaya departemen jasa didistribusikan hanya ke departemen produksi saja. Pendekatan ini meminimalkan pekerjaan klerikal tetapi gagal untuk mengukur total biaya dari setiap departemen jasa. Metode langsung dapat dibenarkan untuk perhitungan biaya produk jika hasil akhirnya tidak jauh berbeda dari hasil dari metode distribusi lainnya. Metode ini mengabaikan dan tidak membebankan biaya apapun ke jasa yang diberikan oleh suatu departemen jasa ke departemen jasa lain.
Metode Bertingkat
Metode ini mendistribusikan biaya dari departemen jasa berdasarkan urutan tertentu, yaitu urutan yang ditetapkan oleh departemen. Metode ini disebut juga Metode sekuensial karena biaya didistribusikan dari departemen jasa sesuai dengan urutan yang telah ditentukan sebelumnya.
Metode Simultan
Apabila departemen jasa melayani satu sama lain, maka metode bertingkat hanya melakukan distribusi secara parsial karena satu departemen didistribusikan sebelum departemen lain, sehingga demikian, departemen tersebut didistribusikan sebelum menerima distribusi biaya dari departemen jasa lain.
Overhead pabrik pada umumnya didefinsikan sebagai bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau objek biaya lain tertentu. Overhead pabrik memiliki dua karakteristik yakni:
- Overhead merupakan bagian yang tidak terlihat dari produk jadi. Tidak ada bukti permintaan bahan baku atau kartu jam kerja karyawan yang mengindikasikan jumlah overhead yang digunakan oleh suatu pesanan atau produk. Meskipun demikian, overhead juga merupakan bagian dari biaya produksi suatu produk yang sama pentingnya dengan biaya bahan baku langsung maupun biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena meningkatnya otomatisasi, persentase overhead terhadap total biaya produksi semakin besar, sementara persentase tenaga kerja langsung telah menurun.
- Overhead berkaitan dengan bagaiman item-item yang berbeda dalam overhead berubah terhadap perubahan dalam volume produksi. Overhead dapat bersifat tetap, variable, atau semivariabel.
Biaya overhead tetap besarnya relatif konstan tanpa memedulikan peribahan dalam tingkat output, dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya overhead tetap per unit output bervariasi secara terbalik dengan volume produksi. Biaya overhead variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan pada volume produksi, dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya overhead variabel per unit output adalah konstan. Biaya overhead semivariabel tidak seluruhnya bersifat tetap maupun variabel.
Overhead biasanya dibebankan ke produksi menggunakan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya dan bukan jumlah aktual yang terjadi. Oleh karena kemustahilan untuk menelusuri biaya overhead ke pesanan atau produk tertentu, maka biaya overhead dialokasikan ke semua pesanan dan unit produk. Tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined overhead rate) memungkinkan alokasi yang konsisten dan wajar ke setiap unit output. Baik dalam akumulasi biaya berdasarkan pesanan maupun dalam akumulasi biaya berdasarkan proses, tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya merupakan satu-satunya metode memungkinkan guna menghitung biaya overhead produk dengan segera untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi biaya produk, untuk mengidentifikasikan inefisiensi, dan untuk meratakan fluktuasi dari bulan ke bulan yang tidak logis, yang tanpa penggunaan metode ini akan muncul dalam biaya per unit yang dilaporkan.
Actual FOH and Applied FOH
Pada akhir bulan atau tahun, overhead pabrik dibebankan dan overhead pabrik aktual dibandingkan. Overhead pabrik aktual (actual factory overhead) adalah jumlah biaya tidak langsung terjadi, sementara overhead pabrik dibebankan (applied factory overhead) adalah jumlah biaya yang dialokasikan ke output.
Konsep Dasar Departementalisasi
Departementalisasi dari overhead pabrik, berarti membagi pabrik ke dalam segmen-segmen yang disebut departemen, yang menjadi tujuan pembebanan biaya overhead. Untuk tujuan akuntansi, pembagian suatu pabrik ke departemen-departemen yang terpisah untuk menghasilakan perhitungan biaya produksi yang lebih baik dan meningkatkan pengendalian yang bertanggung jawab atas biaya overhead.
Departementalisasi memfasilitasi akuntansi pertanggungjawaban dan pengendalian atas biaya overhead dengan cara membuat setiap manajer departemen bertanggungjawab atas biaya tersebut. Biaya yang berasal dari dalam seuatu departemen diidentifikasikan dengan individu yang bertanggung jawab untuk departemen tersebut.
Perbedaan Departemen Produksi dan Departemen Jasa
Departemen produksi (producing departement) menghasilkan produk dengan mengubah bentuk atau sifat dari bahan baku atau dengan merakit komponen. Departemen Jasa (service departement) memberikan pelayanan yang berkontribusi secara tidak langsung terhadap produksi produk tetapi tidak mengubah bentuk, rakitan, maupun sifat dari bahan baku.
Biaya Langsung Departemental
Overhead pabrik terdiri atas semua biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke pesanan atau produk tertentu. Tetapi dalam membebankan biaya ke departemen, adalah penting untuk mengingat bahwa departemen cenderung menjadi area yang relatif besar dalam suatu perusahaan. Akibatnya banyak biaya overhead pabrik dapat ditelusuri secara langsung ke departemen tertentu. Biaya ini disebut biaya langsung departemental (direct departemental cost).
Mayoritas dari biaya overhead langsung departemental dapat dibagi ke dalam kategori-kategori berikut :
1. supervisi, tenaga kerja tidak langsung, dan lembur
2. tunjangan tenaga kerja
3. bahan baku tidak langsung dan perlengkapan
4. perbaikan dan pemeliharaan
5. penyusutan dan sewa peralatan
Kategori-kategori ini pada umumnya dapat diidentifikasikan langsung dengan departemen asalnya, tanpa memedulikan apakah departemen tersebut adalah departemen produksi atau departemen jasa.
Biaya Tidak Langsung Departemental
Biaya seperti listrik, penerangan, sewa, dan penyusutan atas bangunan pabrik, apabila digunakan oleh semua departemen, tidak dibebankan langsung ke suatu departemen tertentu. Biaya ini tidak berasal dari departemen tertentu mana pun. Biaya ini terjadi untuk memberikan manfaat bagi semua departemen, sehingga biayanya dialokasikan ke semua departemen.
Alokasi harus didasarkan pada salah satu daftar berikut :
1. Ukuran konsumsi dari suatu sumber daya
2. Ukuran output
3. Pengganti yang mencerminkan sumber daya yang dikonsumsi
Perhitungan Departement Overhead Rate
Untuk kemudian, overhead pabrik biasanya dibebankan berdasarkan jam mesin, jam tenaga kerja langsung, atau biaya tenaga kerja langsung, ketika hanya satu tarif overhead yang digunakan untuk pabrik tersebut secara keseluruhan. Tetapi, penggunaan tarif departemental mengharuskan pertimbangan yang berbeda untuk setiap overhead departemen produksi. Hal ini sering kali menghasilkan dasar yang berbeda untuk departemen yang berbeda seperti tarif per jam tenaga kerja langsung untuk suatu departemen lain.
Oleh karena pada akhirnya semua overhead pabrik, baik yang berasal dari departemen produksi maupun dari departemen jasa, akan dialokasikan ke departemen produksi, penetapan tarif overhead departemental mencakup langkah-langkah berikut :
1. Estimasikan total overhead departemental dari departemen produksi dan departemen jasa pada tingkat aktivitas yang diperkirakan. Tentukan, jika mungkin, sifat tetap dan variabel untuk setiap kategori biaya.
2. Buat suatu survei (dengan pengukuran atas semua dasar alokasi) dengan tujuan untuk mendistribusikan biaya overhead tidak langsung departemental dan biaya departemen jasa.
3. Estimasikan total overhead tidak langsung departemental (seperti listrik, bahan bakar, air, penyusutan gedung, pajak properti, dan asuransi kebakaran) pada tingkat aktivitas yang dipilih dan dialokasikan biaya-biaya tersebut ke departemen-departemen.
4. Distribusikan biaya departemen jasa ke departemen yang memeroleh manfaat dari jasa tersebut.
5. Hitung tarif overhead departemental.
Mendistribusikan Biaya Departemen Jasa
Metode Langsung
Di beberapa perusahaan, biaya departemen jasa didistribusikan hanya ke departemen produksi saja. Pendekatan ini meminimalkan pekerjaan klerikal tetapi gagal untuk mengukur total biaya dari setiap departemen jasa. Metode langsung dapat dibenarkan untuk perhitungan biaya produk jika hasil akhirnya tidak jauh berbeda dari hasil dari metode distribusi lainnya. Metode ini mengabaikan dan tidak membebankan biaya apapun ke jasa yang diberikan oleh suatu departemen jasa ke departemen jasa lain.
Metode Bertingkat
Metode ini mendistribusikan biaya dari departemen jasa berdasarkan urutan tertentu, yaitu urutan yang ditetapkan oleh departemen. Metode ini disebut juga Metode sekuensial karena biaya didistribusikan dari departemen jasa sesuai dengan urutan yang telah ditentukan sebelumnya.
Metode Simultan
Apabila departemen jasa melayani satu sama lain, maka metode bertingkat hanya melakukan distribusi secara parsial karena satu departemen didistribusikan sebelum departemen lain, sehingga demikian, departemen tersebut didistribusikan sebelum menerima distribusi biaya dari departemen jasa lain.
Top 10 New Casinos in Las Vegas for 2021 - MapyRO
BalasHapusFind 전라남도 출장샵 the top 10 new casinos in Vegas for 2021. New 공주 출장샵 Casinos Near Me · Harrah's Las Vegas, Nevada · 목포 출장샵 Tropicana Las Vegas, Nevada 계룡 출장샵 · The Mirage. 천안 출장마사지