CHAPTER 9 & 11 - MATERIALS AND LABOR
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku
Meskipun proses produksi dan kebutuhan bahan baku bervariasi sesuai dengan ukuran dan jenis industri dari perusahaan, pembelian dan penggunaan bahan baku biasanya meliputi langkah-langkah berikut :
1. Untuk setiap produk atau variasi produk, insinyur menentukan rute untuk setiap produk, yang merupakan urutan operasi yang akan dilakukan, dan sekaligus menetapkan daftar bahan baku yang diperlukan (bill of materials), yang merupakan daftar kebutuhan bahan baku untuk setiap langkah dalam urutan operasi tersebut.
2. Anggaran produksi (production budget) menyediakan rencana utama, dari mana rincian mengenai kebutuhan bahan baku dikembangkan.
3. Bukti permintaan pembelian (purchase requisition) menginformasikan agen pembelian mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan.
4. Pesanan pembelian (purchase order) merupakan kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.
5. Laporan penerimaan (receiving report) mengesahkan jumlah yang diterima dan mungkin juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu.
6. Bukti permintaan bahan baku (materials requisition) memberikan wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dan bahan baku ke departemen tertentu pada waktu tertentu.
7. Kartu catatan bahan baku (materials record card) mencatat penerimaan dan pengeluaran dari setiap jenis bahan baku dan berguna sebagai catatan persediaan perpetual.
Biaya Perolehan Bahan Baku
Diskon Pembelian
Diskon perdagangan dan diskon pembelian dalam jumlah besar biasanya tidak dicatat oleh catatan akuntansi manapun. Melainkan, keduanya diperlakukan sebagai pengurang harga. Yaitu, harga yang dibayar ke pemasok dicatat pada harga sesudah diskon. Meskipun karakteristik dari diskon tunai adalah serupa, jumlah yang dibebankan ke akun Bahan Baku sering kali ditentukan sebelum pengurangan diskon tunai.Akun diskon tunai dikredit, untuk menghindari perlunya menghitung diskon tunai untuk setiap item bahan baku.
Beban Angkut Pembelian (freight in)
Beban angkut pembelian merupakan biaya bahan baku. Apabila unit yang dibeli jumlahnya sedikit dan memiliki biaya per unit yang besar, maka jumlah beban angkut pembelian untuk setiap item mungkin dapat ditentukan tarif yang diberikan oleh perusahaan angkutan.
Biaya Akuisisi yang Dibebankan
Harga yang tercantum dalam faktor pemasok dan beban transportasi adalah biaya pembelian barang yang paling jelas terlihat. Sementara biaya yang tidak terlalu jelas kelihatan adalah biaya yang dapat disebut biaya akuisisi, yaitu biaya untuk melakukan fungsi pembelian, penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, penyimpanan, dan akuntansi. Keterbatasan praktis memengaruhi perlakuan atas biaya-biaya tersebut, karena menyesuaikan setiap faktur dengan semua biaya akuisisi yang terlibat tidak memerlukan usaha yang biayanya jauh lebih besar dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari semakin akuratnya pengukuran biaya.Oleh karena itu, bahan baku biasanya dibukukan sesuai dengan harga faktur yang dibayar ke pemasok, sedangkan biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan sebagai overhead pabrik.
Perhitungan Biaya Persediaan untuk Pajak Penghasilan
Economic Order Quantity - EOQ
Kuantitas pemesanan ekonomis adalah jumlah persediaan yang harus dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya persediaan tahunan. Jika suatu perusahaan tidak terlalu seing membeli bahan baku dan melakukan pembelian tersebut dengan jumlah besar, biaya penyimpanan persediaan menjadi lebih tinggi karena investasi yang cukup besar dalam persediaan. Jika pembelian dilakukan dalam jumlah kecil, dengan frekuensi pesanan yang cukup sering, hal ini dapat mengakibatkan biaya pemesanan yang tinggi. Oleh karena itu, jumlah optimum yang dipesan pada suatu waktu tertentu ditentukan dengan cara menyeimbangkan dua faktor :
1. biaya pemilikan (penyimpanan) bahan baku
2. biaya perolehan (pemesanan) bahan baku
Metode Pengendalian Bahan Baku
1) Metode siklus pesanan (order cycling method) memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas. Perusahaan yang berbeda menggunakan periode waktu yang berbeda antartinjauan dan dapat menggunakan siklus yang berbeda untuk jenis bahan baku yang berbeda. Item penting dengan nilai yang tinggi, biasanya memerlukan siklus tinjauan yang pendek. Untuk item yang tidak penting dengan nilai yang rendah, siklus tinjauan yang lama umum digunakan karena jumlah pesanan besar dan kehabisan persediaan atas item tersebut tidak terlalu mahal biayanya. Pada setiap periode tinjauan dalam sistem siklus pesanan, pemesanan dilakukan agar jumlah persediaan mencapai tingkat yang diinginkan, yang dinyatakan sebagai besarnya pasokan untuk sekian hari atau minggu.
2) Metode minimum-maksimum (min-max method) didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Jumlah maksimum untuk setiap item ditetapkan. Tingkat minimum sudah memasukkan margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan selama siklus pemesanan kembali. Tingkat minimum menentukan titik pemesanan kembali, dan jumlah pesanan sama dengan selisih antara tingkat maksimum dengan tingkat minimum. Metode ini didasarkan pada observasi fisik atau dapat dimasukkan ke dalam sistem akuntansi.
Pengorganisasian dan Pengendalian Biaya Tenaga Kerja
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja
Labor productivity dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran kinerja produksi yang menggunakan pengeluaran atas usaha manusia sebagai tolok ukurannya. Produktivitas yang lebih tinggi dapat dicapai dengan membuat proses produksi yang lebih efisien melalui eliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, dengan memperbaiki, memodernisasi, atau mengganti peralatan, atau dengan pendekatan lain yang memperbaiki pemanfaatan sumber daya. Perubahan dan pemanfaatan tenaga kerja sering memerlukan perubahan dalam metode kompensasi, diikuti dengan perubahan dalam akuntansi biaya tenaga kerja.
Rencana Pemberian Insentif
Incentive wage - plan memberikan imbalan bagi pekerja sesuai dengan peningkatan outputnya yang berkualitas tinggi. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong pekerja agar berproduksi lebih banyak guna memeroleh upah yang lebih tinggi, dan pada saat yang bersamaan mengurangi biaya per unit. Jenis rencana pemberian insentif :
- rencana unit kerja langsung (straight piecework plan)
- rencana bonus seratus persen (one hundred percent bonus plan)
- rencana bonus kelompok (group bonus plan)
Standar Waktu dan Teori Kurva Belajar (Learning Curve Theory)
Teori kurva belajar menyatakan bahwa setiap kali kuantitas output kumulatif menjadi dua kali lipat, maka rata-rata waktu kumulatif per unit berkurang sebesar persentase tertentu. Misalnya, dengan asumsi persentase kritis sebesar 20%, maka kurva belajar memprediksikan bahwa rata-rata waktu per unit yang diperlukan untuk memproduksi dua unit pertama hanyalah 80% dari waktu rata-rata kumulatif per unit yang diperlukan untuk memproduksi unit pertama dan memproduksi total sebesar empat unit akan memerlukan waktu rata-rata kumulatif sebesar 80% dari waktu rata-rata kumulatif yang diperlukan oleh dua unit pertama, dan seterusnya.
Definisi Purchasing Cost, Ordering Cost, Carrying Cost, Stock Out Cost, Cost of Quality, Shrinkage Cost, dan Safety Stock
Meskipun proses produksi dan kebutuhan bahan baku bervariasi sesuai dengan ukuran dan jenis industri dari perusahaan, pembelian dan penggunaan bahan baku biasanya meliputi langkah-langkah berikut :
1. Untuk setiap produk atau variasi produk, insinyur menentukan rute untuk setiap produk, yang merupakan urutan operasi yang akan dilakukan, dan sekaligus menetapkan daftar bahan baku yang diperlukan (bill of materials), yang merupakan daftar kebutuhan bahan baku untuk setiap langkah dalam urutan operasi tersebut.
2. Anggaran produksi (production budget) menyediakan rencana utama, dari mana rincian mengenai kebutuhan bahan baku dikembangkan.
3. Bukti permintaan pembelian (purchase requisition) menginformasikan agen pembelian mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan.
4. Pesanan pembelian (purchase order) merupakan kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.
5. Laporan penerimaan (receiving report) mengesahkan jumlah yang diterima dan mungkin juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu.
6. Bukti permintaan bahan baku (materials requisition) memberikan wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dan bahan baku ke departemen tertentu pada waktu tertentu.
7. Kartu catatan bahan baku (materials record card) mencatat penerimaan dan pengeluaran dari setiap jenis bahan baku dan berguna sebagai catatan persediaan perpetual.
Biaya Perolehan Bahan Baku
Diskon Pembelian
Diskon perdagangan dan diskon pembelian dalam jumlah besar biasanya tidak dicatat oleh catatan akuntansi manapun. Melainkan, keduanya diperlakukan sebagai pengurang harga. Yaitu, harga yang dibayar ke pemasok dicatat pada harga sesudah diskon. Meskipun karakteristik dari diskon tunai adalah serupa, jumlah yang dibebankan ke akun Bahan Baku sering kali ditentukan sebelum pengurangan diskon tunai.Akun diskon tunai dikredit, untuk menghindari perlunya menghitung diskon tunai untuk setiap item bahan baku.
Beban Angkut Pembelian (freight in)
Beban angkut pembelian merupakan biaya bahan baku. Apabila unit yang dibeli jumlahnya sedikit dan memiliki biaya per unit yang besar, maka jumlah beban angkut pembelian untuk setiap item mungkin dapat ditentukan tarif yang diberikan oleh perusahaan angkutan.
Biaya Akuisisi yang Dibebankan
Harga yang tercantum dalam faktor pemasok dan beban transportasi adalah biaya pembelian barang yang paling jelas terlihat. Sementara biaya yang tidak terlalu jelas kelihatan adalah biaya yang dapat disebut biaya akuisisi, yaitu biaya untuk melakukan fungsi pembelian, penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, penyimpanan, dan akuntansi. Keterbatasan praktis memengaruhi perlakuan atas biaya-biaya tersebut, karena menyesuaikan setiap faktur dengan semua biaya akuisisi yang terlibat tidak memerlukan usaha yang biayanya jauh lebih besar dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari semakin akuratnya pengukuran biaya.Oleh karena itu, bahan baku biasanya dibukukan sesuai dengan harga faktur yang dibayar ke pemasok, sedangkan biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan sebagai overhead pabrik.
Perhitungan Biaya Persediaan untuk Pajak Penghasilan
Economic Order Quantity - EOQ
Kuantitas pemesanan ekonomis adalah jumlah persediaan yang harus dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya persediaan tahunan. Jika suatu perusahaan tidak terlalu seing membeli bahan baku dan melakukan pembelian tersebut dengan jumlah besar, biaya penyimpanan persediaan menjadi lebih tinggi karena investasi yang cukup besar dalam persediaan. Jika pembelian dilakukan dalam jumlah kecil, dengan frekuensi pesanan yang cukup sering, hal ini dapat mengakibatkan biaya pemesanan yang tinggi. Oleh karena itu, jumlah optimum yang dipesan pada suatu waktu tertentu ditentukan dengan cara menyeimbangkan dua faktor :
1. biaya pemilikan (penyimpanan) bahan baku
2. biaya perolehan (pemesanan) bahan baku
Metode Pengendalian Bahan Baku
1) Metode siklus pesanan (order cycling method) memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas. Perusahaan yang berbeda menggunakan periode waktu yang berbeda antartinjauan dan dapat menggunakan siklus yang berbeda untuk jenis bahan baku yang berbeda. Item penting dengan nilai yang tinggi, biasanya memerlukan siklus tinjauan yang pendek. Untuk item yang tidak penting dengan nilai yang rendah, siklus tinjauan yang lama umum digunakan karena jumlah pesanan besar dan kehabisan persediaan atas item tersebut tidak terlalu mahal biayanya. Pada setiap periode tinjauan dalam sistem siklus pesanan, pemesanan dilakukan agar jumlah persediaan mencapai tingkat yang diinginkan, yang dinyatakan sebagai besarnya pasokan untuk sekian hari atau minggu.
2) Metode minimum-maksimum (min-max method) didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Jumlah maksimum untuk setiap item ditetapkan. Tingkat minimum sudah memasukkan margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan selama siklus pemesanan kembali. Tingkat minimum menentukan titik pemesanan kembali, dan jumlah pesanan sama dengan selisih antara tingkat maksimum dengan tingkat minimum. Metode ini didasarkan pada observasi fisik atau dapat dimasukkan ke dalam sistem akuntansi.
Pengorganisasian dan Pengendalian Biaya Tenaga Kerja
Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja
Labor productivity dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran kinerja produksi yang menggunakan pengeluaran atas usaha manusia sebagai tolok ukurannya. Produktivitas yang lebih tinggi dapat dicapai dengan membuat proses produksi yang lebih efisien melalui eliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, dengan memperbaiki, memodernisasi, atau mengganti peralatan, atau dengan pendekatan lain yang memperbaiki pemanfaatan sumber daya. Perubahan dan pemanfaatan tenaga kerja sering memerlukan perubahan dalam metode kompensasi, diikuti dengan perubahan dalam akuntansi biaya tenaga kerja.
Rencana Pemberian Insentif
Incentive wage - plan memberikan imbalan bagi pekerja sesuai dengan peningkatan outputnya yang berkualitas tinggi. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong pekerja agar berproduksi lebih banyak guna memeroleh upah yang lebih tinggi, dan pada saat yang bersamaan mengurangi biaya per unit. Jenis rencana pemberian insentif :
- rencana unit kerja langsung (straight piecework plan)
- rencana bonus seratus persen (one hundred percent bonus plan)
- rencana bonus kelompok (group bonus plan)
Standar Waktu dan Teori Kurva Belajar (Learning Curve Theory)
Teori kurva belajar menyatakan bahwa setiap kali kuantitas output kumulatif menjadi dua kali lipat, maka rata-rata waktu kumulatif per unit berkurang sebesar persentase tertentu. Misalnya, dengan asumsi persentase kritis sebesar 20%, maka kurva belajar memprediksikan bahwa rata-rata waktu per unit yang diperlukan untuk memproduksi dua unit pertama hanyalah 80% dari waktu rata-rata kumulatif per unit yang diperlukan untuk memproduksi unit pertama dan memproduksi total sebesar empat unit akan memerlukan waktu rata-rata kumulatif sebesar 80% dari waktu rata-rata kumulatif yang diperlukan oleh dua unit pertama, dan seterusnya.
Definisi Purchasing Cost, Ordering Cost, Carrying Cost, Stock Out Cost, Cost of Quality, Shrinkage Cost, dan Safety Stock
Purchasing Cost
adalah biaya barang yang diperoleh dari pemasok, termasuk biaya
pengiriman. Biaya ini biasanya merupakan kategori biaya terbesar dalam
persediaan.
Ordering Cost
adalah biaya untuk mempersiapkan dan mengeluarkan pesanan pembelian,
menerima dan memeriksa barang-barang yang termasuk dalam pesanan,
memeriksa kecocokan faktur yang diterima, pembelian pesanan dan catatan
pengiriman untuk melakukan pembayaran. Contoh ordering cost adalah cost
od obtaining purchase approvals dan biaya pemrosesan khusus lainnya
Carrying Cost
adalah biaya yang timbul ketika barang tersebut disimpan sebagai
persediaan. Contoh dari carrying cost adalah biaya peluang investasi
yang terikat dalam persediaan dan biaya yang terkait dengan penyimpanan,
seperti ruang,sewa asuransi dan keusangan (obsolescence)
Stockout Cost
adalah biaya yang timbul ketika perusahaan kehabisan barang yang
merupakan permintaan customer, dengan kata lain kehabisan persediaan.
Perusahaan harus bertindak cepat untuk mengisi persediaan untuk memenuhi
permintaan itu atau menanggung biaya karena tidak dapat memenuhi
permintaan tersebut. Perusahaan mungkin akan merespon kehabisan
persediaan dengan mempercepat pesanan dari pemasok yang akan memakan
biaya yang mahal karena pemesanan tambahan, biaya produksi bertambah
dibagian biaya transportasi. Jika tidak maka perusahaan akan kehilangan
penjualan akan barang yang habis.
Cost of Quality
adalah biaya yang dikeluiarkan untuk mencegah serta menilai, atau biaya
yang dikeluarkan karena ada masalah kualitas. Masalah kualitas yang
timbul misalnya karena produk rusak saat diperjalanan. Dimana ada 4
jenis cost of quality yaitu prevention cost, appraisal costs, internal
failure costs, dan external failure cost
Shrinkage Cost
adalah biaya akibat dari barang yang dicuri, penggelapan oleh karyawan,
kesalahan klasifikasi serta masalah administrasi.Shrinkage Cost diukur
dengan melihat perbedaan antara biaya yang dicatat dibuku dan biaya
ketika dilakukan pemeriksaan fisik.
Safety Stock
adalah persediaan yang disimpan dan diproduksi setiap saat
tanpa memperhitungkan jumlah persediaan. Perusahaan tetap memproduksi
safety stock sebagai jaga-jaga ketika terjadi kenaikan permintaan yang
tidak dapat diprediksi, ketidakpastian dari lead time dan
ketidaktersediaannya barang dari pemasok
Komentar
Posting Komentar