CHAPTER 14 - ACTIVITY ACCOUNTING : ABC (ACTIVITY-BASED COSTING) & ABM (ACTIVITY-BASED MANAGEMENT)

Konsep ABC dan ABM


Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing didefinisikan sebagai suatu sistem perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-volume related factor). ABC mengakui bahwa banyak biaya-biaya lain pada kenyataannya dapat ditelusuri tidak ke unit output, melainkan ke aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi output.
Activity Based Management (ABM)
Activity Based Management adalah penggunaan informasi yang diperoleh dari ABC untuk melakukan perbaikan suatu perusahaan. Selain dari perbaikan dalam keputusan sebagaimana dibahas dalam bagian sebelumnya, informasi ABC dapat membantu manajemen untuk memosisikan perusahaan sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat memanfaatkan kekuatannya dengan lebih baik.


Tingkatan Biaya dan Pemicu

Dalam ABC, dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead disebut sebagai penggerak atau pemicu (driver). Pemicu sumber daya (resource driver) adalah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari suatu sumber daya ke berbagai aktivitas berbeda yang menggunakan sumber daya tersebut. Pemicu aktivitas (activity driver) adalah suatu dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari suatu aktivitas ke produk, pelanggan, atau objek biaya final (final cost object) lainnya. Kata final mengacu pada langkah terakhir dalam alokasi biaya. Sifat dan ragam pemicu aktivitas membedakan ABC dari perhitungan biaya tradisional.

ABC mengakui aktivitas, biaya aktivitas, dan pemicu aktivitas pada tingkat agregasi (levels of agregation) yang berbeda dalam satu lingkungan produksi.

1. Tingkat Unit
     Biaya tingkat unit (unit-level cost) adalah biaya yang pasti akan meningkat ketika satu unit diproduksi. Biaya ini adalah satu-satunya biaya yang selalu dapat dengan akurat dibebankan secara proporsional terhadap volume. Contoh biaya tingkat unit mencakup biaya listrik, jika mesin mesin bertenaga listrik digunakan untuk memproduksi setiap unit, biaya pemanasan jika setiap unit mengalami proses pemanasan, dan biaya petugas inspeksi jika setiap unit memerlukan inspeksi.
      Pemicu tingkat unit (unit-level driver) merupakan ukuran aktivitas yang bervariasi dengan jumlah unit yang diproduksi dan dijual. Semua pemicu tingkat unit bersifat proporsional terhadap volume output. Contohnya : jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, jam mesin, berat bahan baku langsung, biaya bahan baku langsung, jumlah komponen bahan baku, total biaya utama, total biaya langsung, dan jumlah unit yang diproduksi.

2. Tingkat Batch
       Biaya tingkat batch adalah biaya yang disebabkan oleh jumlah batch yang diproduksi dan dijual. Contoh dari biaya tingkat batch mencakup biaya pesiapan dan sebagian besar dari biaya penanganan bahan baku. 
       Pemicu tingkat batch adalah ukuran aktivitas yang bervariasi dengan jumlah batch yang diproduksi dan dijual. Contoh : persiapan, jam persiapan, pesanan produksi, dan permintaan bahan baku.

3. Tingkat Produk
        Biaya tingkat produk adalah biaya yang terjadi untuk mendukung sejumlah produk yang berbeda yang dihasilkan. Biaya tersebut tidak harus dipengaruhi oleh produksi dan penjualan dari satu batch atau satu unit lebih banyak. Contoh : biaya desain produk, biaya pengembangan produk, biaya pembuatan prototipe, dan biaya teknik produksi.
        Pemicu tingkat produk adalah ukuran aktivitas yang bervariasi dengan jenis produk yang diproduksi dan dijual. Contoh : perubahan desain, jam desain, dan jumlah komponen berbeda yang diperlukan.

4. Tingkat Pabrik
          Biaya tingkat pabrik adalah biaya untuk memelihara kapasitas di lokasi produksi. Contoh : sewa, penyusutan, pajak properti, dan asuransi untuk bangunan pabrik.
            Luas lantai yang ditempati sering kali disebut dengan pemicu tingkat pabrik untuk membebankan biaya tingkat pabrik. Tetapi, hal ini memperluas gagasan mengenai pemicu, karena jarang sekali luas lantai yang digunakan untuk setiap produk atau unit dapat diidentifikasikan.



Perbandingan antara ABC dan sistem perhitungan biaya tradisional

    Tanpa memedulikan jumlah departemen, tempat penampungan biaya overhead, maupun dasar alokasi berbeda yang digunakan, sistem perhitungan biaya tradisional ditandai oleh penggunaan yang eksklusif dari ukuran yang berkaitan dengan volume atau ukuran tingkat unit sebagai dasar untuk mengalokasikan overhead ke output. Oleh karena itu, sistem tradisional juga disebut dengan sistem berbasis unit.
     Selain itu, juga terdapat perbedaan lain antara sistem tradisional dan sistem ABC. Jumlah tempat penampungan biaya overhead dan dasar alokasi cenderung lebih banyak di sistem ABC, tetapi hal ini sebagian besar disebabkan karena banyak sistem tradisional menggunakan satu tempat penampungan biaya atau satu dasar alokasi untuk semua tempat penampungan biaya. Perbedaan tersebut tidaklah bersifat universal. Suatu sistem dapat menggunakan banyak tempat penampungan overhead dan dasar alokasi, tetapi jika semua dasar alokasi adalah tingkat unit, maka sistem tersebut adalah sistem tradisional dan bukan ABC.
      Perbedaan umum antara sistem ABC dan sistem tradisional adlaah homogenitas dari biaya dalam satu tempat penampungan biaya. ABC mengharuskan perhitungan tempat penampungan biaya dari suatu aktivitas, maupun identifikasi atas suatu pemicu aktivitas setiap aktivitas yang signifikan dan mahal.
      Perbedaan lain antara sistem ABC dan sistem tradisional adalah bahwa semua sistem ABC merupakan siste perhitungan biaya dua tahap, sementara tradisional bisa merupakan sistem perhitungan satu atau dua tahap. 
Sistem ABC 
- Tahap 1 : tempat penampungan biaya aktivitas dibentuk ketika biaya sumber daya dialokasikan ke aktivitas berdasarkan pemicu sumber daya.
- Tahap 2 : biaya aktivitas dialokasikan dari tempat penampungan biaya aktivitas ke produk atau objek biaya final lainnya

Sistem Tradisional , menggunakan 2 tahap hanya apabila departemen atau pusat biaya lain dibuat.
- Tahap 1 : biaya sumber daya dialokasikan ke pusat biaya
- Tahap 2 : biaya dialokasikan dari pusat biaya ke produk 
Beberapa sistem tradisional hanya terdiri dari satu tahap karena sistem tersebut menggunakan pusat biaya yang terpisah, tetapi tidak ada sistem ABC yang hanya terdiri dari satu tahap.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHAPTER 5 & 6 - PROCESS COSTING

CHAPTER 1 - MANAJEMEN, KONTROLER, DAN AKUNTANSI BIAYA

CHAPTER 7 - THE COST OF QUALITY