Postingan

CHAPTER 14 - ACTIVITY ACCOUNTING : ABC (ACTIVITY-BASED COSTING) & ABM (ACTIVITY-BASED MANAGEMENT)

Konsep ABC dan ABM Activity Based Costing (ABC) Activity Based Costing didefinisikan sebagai suatu sistem perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-volume related factor). ABC mengakui bahwa banyak biaya-biaya lain pada kenyataannya dapat ditelusuri tidak ke unit output, melainkan ke aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi output. Activity Based Management (ABM) Activity Based Management adalah penggunaan informasi yang diperoleh dari ABC untuk melakukan perbaikan suatu perusahaan. Selain dari perbaikan dalam keputusan sebagaimana dibahas dalam bagian sebelumnya, informasi ABC dapat membantu manajemen untuk memosisikan perusahaan sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat memanfaatkan kekuatannya dengan lebih baik. Tingkatan Biaya dan Pemicu Dalam ABC, dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya ...

CHAPTER 12 & 13 - FACTORY OVERHEAD

Konsep Dasar Overhead Pabrik Overhead pabrik pada umumnya didefinsikan sebagai bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau objek biaya lain tertentu. Overhead pabrik memiliki dua karakteristik yakni: - Overhead merupakan bagian yang tidak terlihat dari produk jadi. Tidak ada bukti permintaan bahan baku atau kartu jam kerja karyawan yang mengindikasikan jumlah overhead yang digunakan oleh suatu pesanan atau produk. Meskipun demikian, overhead juga merupakan bagian dari biaya produksi suatu produk yang sama pentingnya dengan biaya bahan baku langsung maupun biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena meningkatnya otomatisasi, persentase overhead terhadap total biaya produksi semakin besar, sementara persentase tenaga kerja langsung telah menurun. -  Overhead berkaitan dengan bagaiman item-item yang berbeda dalam overhead berubah ...

CHAPTER 10 - JUST IN TIME AND BACKFLUSH COSTING

JUST IN TIME Just-In-Time (JIT) adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. Semua bahan baku dan komponen sebaiknya tiba di lokasi kerja pada saat dibutuhkan (tepat waktu). Produk sebaiknya diselesaikan dan tersedia bagi pelanggan disaat pelanggan menginginkannya. Aspek yang paling mencolok dari JIT adalah usaha untuk mengurangi persediaan barang dalam proses (WIP) dan bahan baku. Kebanyakan tulisan mengenai JIT berkonsentrasi pada satu aspek ini, yang disebut dengan produksi tanpa persediaan ( stockless production) , produksi ramping ( lean production), atau produksi dengan persediaan nihil ( zero inventory production) . Dalam JIT, wewenang untuk memroduksi suatu komponen di suatu lokasi kerja didasarkan pada kebutuhan atas komponen tersebut di lokasi kerja berikutnya dalam lini produksi tersebut.  JIT yang ideal bertujuan untuk mengeliminasi persediaan WIP dalam jumlah besar disimpan di banyak komponen sesuai kebutuhan. JIT merupakan...

CHAPTER 9 & 11 - MATERIALS AND LABOR

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Meskipun proses produksi dan kebutuhan bahan baku bervariasi sesuai dengan ukuran dan jenis industri dari perusahaan, pembelian dan penggunaan bahan baku biasanya meliputi langkah-langkah berikut : 1. Untuk setiap produk atau variasi produk, insinyur menentukan rute untuk setiap produk, yang merupakan urutan operasi yang akan dilakukan, dan sekaligus menetapkan daftar bahan baku yang diperlukan ( bill of materials) , yang merupakan daftar kebutuhan bahan baku untuk setiap langkah dalam urutan operasi tersebut. 2. Anggaran produksi ( production budget) menyediakan rencana utama, dari mana rincian mengenai kebutuhan bahan baku dikembangkan. 3. Bukti permintaan pembelian ( purchase requisition) menginformasikan agen pembelian mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan. 4. Pesanan pembelian ( purchase order) merupakan kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan. 5. Laporan penerimaan ( receiving report) mengesahkan jumlah yang diter...

CHAPTER 7 - THE COST OF QUALITY

Gambar
A. Definisi Cost of Quality (CoQ)      Biaya Kualitas (Biaya Mutu) atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Quality Cost adalah Biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah Kualitas (Mutu), baik dalam rangka meningkatkan Kualitas maupun biaya yang timbul akibat Kualitas yang buruk (Cost of Poor Quality). Dengan kata lain, Biaya Kualitas (Quality Cost) adalah semua biaya yang timbul dalam Manajemen Kualitas (Quality Management).      Feigenbaum (1961) dalam bukunya yang berjudul “Total Quality Control” menyebutkan bahwa Biaya Kualitas terdiri dari 3 kategori utama, yaitu Biaya Pencegahan (Preventive Cost), Biaya Penilaian (Appraisal Cost) Biaya Kegagalan (Failure Cost). Biaya Kegagalan kemudian dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cost) dan Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Cost). a. Biaya Pencegahan (Prevention cost)     Prevention cost adalah biaya y...